18 Oktober 2017

18.08 1 comment
Kepala Desa (Kades) Karang Tengah Kecamatan Tebat Karai, Samsul Haidir masih kebingungan dalam mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Menurutnya, dengan adanya keharusan mengalokasikan 10 persen dari pagu Anggaran Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), ibarat buah simalakama. Untuk dilaksanakannya secara teknis mereka belum menguasai, namun jika tidak dilaksanakan akan menyalahi aturan. 

Hal ini dikemukakan Samsul saat reses atau menjaring aspirasi Anggota DPRD Provinsi Daerah Pemilihan (Dapil) Kepahiang, H.Edi Sunandar di Desa Nanti Agung, Kecamatan Tebat Karai, kemarin (5/10) siang. “Misalnya potensi di desa kami seperti apa yang bisa dikembangkan untuk usaha pada BUMDes. Kami mohon untuk dijelaskan dan mohon petunjuknya. Serta apa-apa saja yang tidak diperbolehkan untuk usaha BUMDes itu,” sampai Samsul.  

Berkenaan dengan itu, menurut Edi secara teknis seharusnya Dinsos PMD Kabupaten Kepahiang yang melakukan pengarahan dan pembinaan. Namun demikian Edi coba mencontohkan salah satu usaha yang bisa jadi unggulan desa salah satunya membeli buah kopi dari masyarakat, kemudian dikelola menjadi kopi kemasan.  “Ini contoh saja, karena di wilayah ini adalah penghasil kopi,” kata Edi. 


Sementara Wakil Bupati (Wabup) Kepahiang, Netti Herawati, S.Sos yang hadir dalam acara reses menerangkan dalam mengelola BUMDes bidang usaha harus disesuaikan dengan potensi desa masing-masing. “Yang terpenting keberadaan BUMDes ini untuk kepentingan masyarakat desa, potensinya sesuai dengan yang dimiliki desa-desa masing-masing,” katanya.  

Dalam reses itu Edi juga menjelaskan beberapa paket pekerjaan proyek jalan yang sudah diusahakannya untuk dianggarkan dalam APBD Provinsi tahun 2017. Namun karena masalah teknis pada Dinas PU maka beberapa paket pekerjaan itu gagal lelang sehingga batal dilaksanakan.  

“Misalnya jalan Tebat Monok-Simpang Waim, Jembatan Cinto Mandi, dan lainnya, namun untuk jalan Permu-Beringin Tiga tetap dilaksanakan meskipun hanya 4 kilometer,” sampainya.

Sumber: HarianRakyatBengkulu.com 6/10/2017

1 komentar:

  1. waspada comment spam. perhatikan bahasa yang digunakan tidak lazim dalam bahasa indonesia.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke situs ini. Silahkan isi komentar/tanggapan anda

Recent Post

Popular Posts

Blog Archive