Biogas dari Kotoran hewan
Pembuatan Reaktor Biogas di Kec. Putri Hijau |
Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable)
yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri
anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya semua
jenis bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, namun demikian
hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air
kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana.
Disamping
itu juga sangat mungkin menyatukan saluran pembuangan di kamar
mandi atau WC ke dalam sistem Biogas. Di daerah yang banyak industri pemrosesan makanan antara lain tahu,
tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran limbahnya ke dalam
sistem Biogas, sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Hal
ini memungkinkan karena limbah industri tersebut diatas berasal dari bahan
organik yang homogen.
Limbah biogas, yaitu kotoran
ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat
kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan,
unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lain-lain tidak
bisa digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari bio-gas telah diujicobakan pada tanaman jagung,
bawang merah dan padi.
Beberapa
keluarga yang
telah menggunakan
Biogas sudah tidak membutuhkan pembelian bahan bakar karena
sudah bisa terpenuhi kebutuhannya dari kotoran ternak yang dipeliharanya. Bagi
mereka yang bisanya mencari/memotong kayu bakar di hutan kini
waktunya bisa dipergunakan untuk
kegiatan yang memberikan nilai tambah ekonomis, dengan pekerjaan sambilan yang
lain.
Aspek Sosio-kultural penerapan teknologi biogas. Menerapkan teknologi baru kepada masyarakat desa merupakan suatu tantangan tersendiri akibat rendahnya latar belakang pendidikan, pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki. Terlebih lagi pada penerapan teknologi biogas. Tidak pernah terbayangkan bahwa kotoran lembu bisa menghasilkan api. Selain itu juga mereka merasa jijik terhadap makanan yang dimasak menggunakan Biogas. Di desa Plangkrongan, perlu waktu 2 tahun hanya untuk membangun sebuah unit Biogas percontohan. Metode yang dipergunakan untuk mensosialisasikan Biogas adalah dengan memilih sebuah keluarga sebagai Khalayak Sasaran Antara (KSA) yang diharapkan menjadi pelopor dan bisa mengembangkan Biogas itu kepada Masyarakat sebagai Khalayak Sasarannya.
Kotoran
ternak menjadi sangat berharga, oleh karena itu
mereka akan rajin merawat ternaknya sehingga kondisi kandang
menjadi bersih dan kesehatan ternak menjadi lebih baik, pada
akhirnya membawa keuntungan dengan penjualan ternak yang lebih cepat dan
berharga lebih tinggi. Keluarga petani yang biasanya menggunakan pupuk kimia
untuk menanam, kini bisa menghemat biaya pro-produksi pertaniannya
karena sudah tersedia pupuk organik dalam jumlah yang memadai dan kuali-tas
pupuk yang lebih baik.
Aspek Sosio-kultural penerapan teknologi biogas. Menerapkan teknologi baru kepada masyarakat desa merupakan suatu tantangan tersendiri akibat rendahnya latar belakang pendidikan, pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki. Terlebih lagi pada penerapan teknologi biogas. Tidak pernah terbayangkan bahwa kotoran lembu bisa menghasilkan api. Selain itu juga mereka merasa jijik terhadap makanan yang dimasak menggunakan Biogas. Di desa Plangkrongan, perlu waktu 2 tahun hanya untuk membangun sebuah unit Biogas percontohan. Metode yang dipergunakan untuk mensosialisasikan Biogas adalah dengan memilih sebuah keluarga sebagai Khalayak Sasaran Antara (KSA) yang diharapkan menjadi pelopor dan bisa mengembangkan Biogas itu kepada Masyarakat sebagai Khalayak Sasarannya.
Untuk di Provinsi Bengkulu telah dikembangkan sejak tahun 2011 di Desa Sulau Kedurang Ilir Kabupaten Bengkulu Selatan, Desa Pal 30 Kecamatan Lais, Desa Padang Jaya Kecamatan Padang jaya. dan Desa Karya Bakti Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara.
(Majalah Kampus Genta Edisi
117, Thn XXXIII /27 Maret 1998 halaman 35-38)
Jika anda membutuhkan informasi lebih jauh tentang teknologi biogas, silahkan ajukan melalui form komentar di bawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke situs ini. Silahkan isi komentar/tanggapan anda