Konsep pendidikan orang dewasa (POD) atau adult education merupakan istilah yang
berkembang di kalangan universitas sejak tahun 1960-an khususnya untuk bidang
studi pendidikan dan pembangunan atau dikenal dengan ilmu andragogi (kebalikan
dari pedagogi atau ilmu “mengajar anak”).Malcolm Knowles dalam publikasinya yang berjudul "The Adult Learner, A Neglected Species"
mengungkapkan teori belajar yang tepat bagi orang dewasa. Sejak saat itulah
istilah "Andragogi" menjadi diskusi berbagai kalangan khususnya para
ahli pendidikan. Istilah andragogi berasal dari bahasa Yunani kuno "aner",
dengan akar kata andr- yang berarti laki-laki, bukan anak laki-laki atau
orang dewasa, dan "agogos"
yang berarti membimbing atau membina, maka andragogi secara harafiah dapat diartikan
sebagai ilmu dan seni mengajar orang dewasa. Istilah lain yang sering
dipergunakan sebagai perbandingan ialah "pedagogi", yang berasal dari
kata "paid" artinya anak
dan "agogos" artinya
membimbing atau memimpin. Secara harafiah "pedagogi" berarti seni
atau pengetahuan membimbing atau memimpin atau mengajar anak.
Karena pengertian pedagogi adalah
seni atau pengetahuan membimbing atau mengajar anak maka apabila menggunakan
istilah pedagogi untuk kegiatan pelatihan bagi orang dewasa jelas tidak tepat,
karena mengandung makna yang bertentangan. Pada awalnya, bahkan hingga
sekarang, banyak praktek proses belajar dalam suatu pendidikan yang ditujukan
kepada orang dewasa, yang seharusnya bersifat andragogis, dilakukan dengan
cara-cara yang pedagogis. Dalam hal ini prinsip-prinsip dan asumsi yang berlaku
bagi pendidikan anak dianggap dapat diberlakukan bagi kegiatan pendidikan bagi
orang dewasa.
Orang dewasa sebagai individu yang
sudah mandiri dan mampu mengarahkan dirinya sendiri, maka dalam andragogi yang
terpenting dalam proses interaksi belajar adalah kegiatan belajar mandiri yang
bertumpu kepada warga belajar itu sendiri dan bukan merupakan kegiatan seorang
guru mengajarkan sesuatu (Learner
Centered Teaching). Tentu saja untuk menghadapi peserta pendidikan yang
pada umumnya adalah "orang dewasa" dibutuhkan strategi dan pendekatan
yang berbeda dengan "pendidikan dan pelatihan" seperti sekolah, atau
pendidikan konvensional yang sering disebut dengan pendekatan Pedagogis. Dalam praktek "pendekatan pedagogis" yang
diterapkan dalam pendidikan dan pelatihan seringkali tidak cocok. Untuk itu,
dibutuhkan suatu pendekatan yang lebih cocok dengan "kematangan",
"konsep diri" peserta dan "pengalaman peserta". Di dalam
dunia pendidikan, strategi dan pendekatan ini dikenal dengan "Pendidikan Orang Dewasa" (Adult
Education).
Untuk lebih mendalami anda disarankan untuk dapat memahami audien anda dengan membaca materi Memahami Karakteristik dan Kemampuan awal Peserta (Pembelajar).
Sumber: Modul TOT Panduan Pelatihan Pendmping Desa.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke situs ini. Silahkan isi komentar/tanggapan anda