Restoran Terapung Kampung Rawa salah satu usaha kelompok di tingkat Desa yang ada di Ambarawa Jawa Tengah |
1. Pengertian Menyusun Rencana Usaha
Apa
perencanaan usaha (business plan) itu? Untuk memahaminya, terlebih dahulu kita
pahami arti istilah usaha dan arti istilah perencanaan.
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan/ atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business profit).
Dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan/ atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business profit).
2. Menyusun RUA dari
komoditas yang telah terpilih :
RUA adalah rencana usaha tani yang disusun oleh anggota kelompok
berdasarkan kebutuhan usahatani yang akan dilakukan. Manfaat RUA
adalah sebagai dasar penyusunan RUK dan sebagai pedoman dalam penyaluran dana/ usaha . RUA disusun
oleh Anggota Kelompok dan disahkan oleh Ketua Kelompok.
3.
Analisa Finansial
Analisis
finansial usaha adalah proses perhitungan tentang besarnya seluruh biaya
(pengeluaran) yang diperlukan dalam suatu proses produksi, penerimaan dan
pendapatan yang akan dan atau diperoleh dari produksi yang dapat dihasilkan
dari usaha tersebut.
Analisis
finansial usaha mempunyai tujuan, untuk :
1. Mengetahui besarnya jumlah modal yang
dibutuhkan untuk kegiatan usaha agribisnis dalam skala tertentu;
2. Mengetahui besar (proyeksi) keuntungan
yang akan diperoleh;
3. Memperhitungkan resiko atau hambatan
yang dihadapi dalam proses produksi;
4. Melakukan kegiatan efisiensi biaya
usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan (keuntungan).
Kondisi atau prasyarat
agar dapat melakukan analisis finansial usaha agribisnis, antara lain :
1. Penguasaan teknologi agribisnis;
2. Tersedianya informasi dan data;
3. Penguasaan informasi dan data pasar
barang / jasa.
Analisis Biaya, Penerimaan, dan Pendapatan Usaha
1. Rencana produksi
Yaitu skala (volume) usaha
dan jenis usaha yang akan dikerjakan.
2. Biaya usaha
Yaitu seluruh pengeluaran
dana (korbanan ekonomis) yang diperhitung-kan untuk keperluan usaha.
Biaya usaha, meliputi :
a. Investasi harta tetap
Yaitu sarana prasarana
usaha yang mempunyai jangka usia ekonomi atau usia pemakaian yang panjang atau
berumur tahunan, biasanya lebih dari satu tahun.
b. Biaya operasional usaha
Yaitu seluruh biaya yang
digunakan untuk pelaksanaan proses produksi suatu usaha. Biaya operasional
usaha, terdiri dari :
1) Biaya usaha atau biaya tetap (fixed cost)
Yaitu seluruh biaya yang
harus dikeluarkan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk yang
besarnya tetap (konstan), tidak dipengaruhi oleh jumlah/volume
produk yang dihasilkan.
2) Biaya pokok produksi
Yaitu seluruh biaya yang
harus dikeluarkan dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk yang
besarnya tidak tetap, dan dipengaruhi oleh jumlah/volume
produk yang dihasilkan.
Biaya-biaya
lain yang termasuk dalam kelompok biaya operasional :
1) Biaya penyusutan
Yaitu biaya yang harus
dikeluarkan dan diperuntukan sebagai pengganti investasi harta tetap, yang pada
waktu tertentu tidak dapat digunakan lagi atau rusak.
2) Total biaya (Total Cost = TC)
Yaitu hasil penjumlahan
dari Biaya Usaha (FC) + Biaya Pokok (VC).
3. Penerimaan Usaha (Revenue = R)
Yaitu jumlah nilai uang (rupiah) yang diperhitungkan
dari seluruh produk yang laku terjual.
Penerimaan usaha merupakan hasil perkalian antara jumlah produk (Q)
terjual dengan harga (P).
4. Pendapatan Usaha (Income = I)
Yaitu jumlah nilai uang
(rupiah) yang diperoleh pelaku usaha, setelah Penerimaan (R) dikurangi dengan
seluruh biaya atau Total Biaya (TC). Pendapatan usaha disebut juga sebagai Laba Usaha.
Pendapatan atau Laba Usaha dibedakan menjadi 3
(tiga), yaitu :
a. Pendapatan/Laba Kotor adalah
penerimaan usaha dikurangi biaya pokok produksi atau biaya tidak tetap.
b. Pendapatan/Laba Usaha adalah laba kotor dikurangai biaya usaha dan biaya penyusutan.
c.
Pendapatan/Laba
Bersih (Benefit) adalah laba usaha
yang telah dikurangi dengan pajak-pajak, bunga bank, dan pajak lain yang
berlaku.
Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual Produksi
(HJP)
HPP merupakan harga suatu barang yang dapat ditentukan dan dikontrol oleh
produsen. Sedangkan HJP merupakan harga suatu barang yang diharapkan oleh
produsen untuk mendapatkan keuntungan (maksimal).
1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Yaitu
besarnya nilai korbanan (biaya) yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit
produk tertentu.
2. Harga Jual Produksi (HJP)
HPP adalah harga suatu
barang yang ditetapkan oleh produsen untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
Analisis Kelayakan Usaha
Kelayakan
usaha dapat dianalisis dengan menggunakan beberapa indikator pendekatan atau
alat analisis, seperti menggunakan Titik
Pulang Pokok (Break Event Point/
BEP), Revenue-Cost ratio (R/C ratio),
Benefit-Cost ratio (B/C ratio), Payback Period, Retur of Investment, dll.
1. Titik Pulang Pokok (Break Event
Point/BEP)
BEP adalah situasi dimana
suatu usaha tidak mendapatkan keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian
usaha.
Ada 2 (dua) pendekatan
penetapan BEP, yaitu :
a. BEP Unit
Yaitu
jumlah produksi (unit) yang
dihasilkan dimana produsen pada posisi tidak rugi dan tidak untung.
b. BEP Harga
Yaitu tingkat atau besarnya harga perunit suatu produk yang dihasilkan produsen pada posisi
tidak untung dan tidak rugi. Besaran BEP
harga nilainya sama dengan besaran HPP.
2. R/C Ratio
Yaitu perbandingan antara Penerimaan usaha (Revenue
= R) dengan Total Biaya (Cost = C).
Karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari
R/C ratio adalah :
a. R/C >
1,3 = Layak / Untung
b. R/C =
1,3 = BEP
c.
R/C < 1,3 = Tidak Layak / Rugi.
3. B/C Ratio
Yaitu perbandingan antara Laba Bersih (Benefit
= B) dengan Total Biaya
(Cost = C).
Karena adanya unsur keuntungan sebesar 0,3 maka analisis kelayakan dari
B/C ratio adalah :
a. B/C >
0,3 = Layak / Untung
b. B/C =
0,3 = BEP
c.
B/C < 0,3 = Tidak Layak / Rugi.
4. Payback Period
Adalah kemampuan suatu
perusahaan didalam mengembalikan semua modal/ investasi yang ditanam.
Semakin pendek waktu
pengembalian maka semakin layak suatu usaha, yang berarti semakin besar laba
bersih yang diperoleh perusahaan.
RENCANAAN USAHA ANGGOTA
JENIS KEGIATAN
USAHA
.............................................................................
1.
IDENTITAS KELOMPOK
Nama Kelompok
|
|
Alamat Kelompok :
|
|
Desa
|
|
Kecamatan
|
|
Kabupaten
|
2.
ALASAN PEMILIHAN JENIS USAHA
A.
Jangka Waktu Usaha
|
......................................................................bln
|
A. Volume
Usaha/Produksi
|
......................................................................
|
B. Waktu
Proses
Produksi
|
....................................................hari/minggu/bulan *)
|
D. Total Produksi
|
Unit :
.........................
|
E.
Pemasaran
-
Daerah Pemasaran
-
Cara Pemasaran
-
Persaingan Pasar
-
Permintaan Pasar
|
1) Desa
setempat 2) Luar desa
3)
Desa setempat & luar desa
1). Pedagang
pengumpul 2). Langsung ke pasar
3).
Lewat kelompok
1). Banyak 2).
Sedang 3).Sedikit
1) Sedikit 2) Sedang 3) Banyak
1). Ditentukan pembeli 2) Harga pasar
3)
Kesepakatan
1). Ijon 2) Kredit 3). tunai/kontan
|
F. Penguasaan Teknologi
|
1). Tidak mampu 2) Kurang 3). Mampu
|
G. Sumber Bahan Baku
|
1). Luar
desa 2). Luar desa & desa
setempat
3) Lokal desa setempat
|
H. Tenaga kerja
|
1). Luar keluarga 2). Keluarga & luar keluarga 3) Keluarga
|
I. Sarana & Prasarana
|
1) Kurang tersedia 2)
Cukup tersedia 3)
Tersedia
|
J. Cara
Pengeloaan
|
1).
Kelompok 2). Individu 3) Individu & kelompok
|
*) coret yang
tidak perlu
3.
ANALISA USAHA
a. Rincian
Biaya
Uraian
|
Jumlah
|
Unit
|
Harga/Unit (Rp)
|
Total Biaya /
Siklus (Rp)
|
(i)
|
(ii)
|
(iii)
|
(iv)
|
(v) = (ii) x
(iv)
|
1. Pembelian Bahan Baku
|
||||
............................
|
…
|
…………
|
…
|
…
|
............................
|
…
|
…………
|
…
|
...
|
2. Upah Tenaga kerja
|
…
|
Orang
|
…
|
...
|
3.
Peralatan
|
||||
............................
|
…
|
…
|
…
|
...
|
............................
|
…
|
…
|
…
|
|
4. Lain-lain
|
||||
............................
|
…
|
…
|
…
|
|
Total
|
b. Pendapatan
Uraian
|
Jumlah
|
Unit
|
Harga/Unit (Rp)
|
Total
Pendapatan
|
(i)
|
(ii)
|
(iii)
|
(iv)
|
(v) = (ii) x
(iv)
|
Penjualan
|
…
|
...
|
...
|
|
c. Keuntungan
Total Pendapatan
|
Rp. ........................................................
|
Total Biaya
|
Rp. ........................................................
|
Total Keuntungan (Total Pendapatan
- Total Biaya)
|
Rp.
........................................................
|
d. Permodalan
Modal Sendiri
|
Rp. ................................................
|
Bantuan usaha pihak lain (.................................................................)
|
Rp.
.................................................
|
Modal
yang dibutuhkan
|
Rp.
................................................
|
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke situs ini. Silahkan isi komentar/tanggapan anda